Perjalanan dari jogja menggunakan kereta PRAMEX (Prambanan Express) perjalanan pertama, Jadwalnya jam 7 pagi sudah sampai STASIUN BALAPAN SOLO. Alasan berangkat pagi agar sampai di pos pendakian tidak terlalu sore dan sempat untuk santai sejenak.
Jam 7 lewat sedikit kami sampai di solo, turun dari kereta langsung jalan kaki menuju terminal bis yang letaknya tidak jauh dari stasiun. Sengaja nunggu bis lewat di jalur keluar agar ngga kelamaan ngetem. Setelah selang beberapa saat bis pun tiba dan kami cawww... menuju Terminal tawang mangu.
Perjalanan SOLO - TAWANG MANGU sekitar 2 jam melewati jalur terjal dan berliku (seperti masa depanku yang tidak menentu) dengan pemandangan pedesaan di kaki bukit. Tapi ini belum seberapa, Ketika perjalanan menuju POS Pendakian, kita tetap disajikan jalur yang tidak kalah eksotis membuat saya beristighfar sepanjang perjalanan setiap melihat pemandangan yang tersaji di jendela.
Sampai di pos pendakian CEMORO SEWU sekitar jam 11-an. setelah istirahat dan menyesuaikan kondisi lingkungan sekitar. jam 2 kami putuskan untuk naik ke puncak gunung. Selama perjalanan ada 5pos yang akan dilewati dan terakhir biasanya para pendaki akan bermalam disekitar gubuk Mbokyem.
Trekking menuju pos 1 jalur masih datar dan batu yang tersusun rapi melewati kawasan hutan cemara rindang, suasana seperti ini menjadi ciri khas jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu. Dari basecamp ke pos 1 Katanya perjalanan butuh waktu 30 menit. tapi ternyata lebih (kelamaan di foto2)
Perjalanan menuju pos 2 yah masih mirip2 lah dengan pos 1, jalur batu yang tersusun rapi sedikit menanjak, pohon pinus yang berbaris rapi masih setia menemani dan mendengarkan langkah kaki saat di sepanjang jalur pendakian. Dari pos 1 ke pos 2 butuh waktu sekitar 1 jam (katanya, yang lagi2 tidak berlaku buat kami).Pos 2 ke pos 3 jalur terpanjang untuk sampai ke pos berikunya. dengan bebatuan dan menajak secara teori rang orang butuh waktu 1 jam 30 menit. Setelah melewati pos 3. Jalur pendakian masih sama tapi lebih menanjak lagi mendekati pos 4 jalur mulai terbuka dan di pos 4 tidak seperti pos lain, Untuk sampai pos 5 tidak dibutuhkan waktu yang lama, setelah pos 5 akan kita lewati sumber mata air yang tidak asing dikalangan para pendaki, yaitu Sendang Drajat biasanya para pendaki mengambil air di sendang ini untuk keperluan memasak dan lainnya.
Di pos 5 ini biasanya para pendaki mulai mendirikan tenda lalu bermalam, besok paginya baru Summit ke punca Lawu. Tapi karena kami ndak niat bawa2 tenda jd lanjut ke tujuan utama. Dari Pos 5 ke Sendang Drajat, jalur pendakian mulai datar dan menurun. Setelah sampai sendang drajat sobat akan ketemu warung tertinggi senusantara yaitu warung Mbok Yem yang terkenan di gunung lawu. tempat terbaik bagi pendaki yang malas bawa logistik berlebih dan malas bawa tenda.
DI tempat mbok yem, kami menikmati malam dengan mie rebus + teh hangat yang harganya merakyat. setelahnay mencoba tidur untuk muncak keesokan paginya.
Dipagi hari kira2 jam 5, kami mulai berjalan merangkak menelusuri jalur pendakian menuju puncak. Mengejar pesona matahari terbit.
Begitulah kesan perjalanan ke puncak lawu. Untuk perjalanan turun rasanya tak perlu di ceritakan karena ndak ada kesan2nya, wis kecapean.
ADS HERE !!!